Cerita ini hanyalah sebuah dongeng, tapi kami berharap bisa menjadi berkat bagi kita semua…:
Dahulu kala, burung ternyata tidak bisa terbang…
Mereka memiliki suara yang indah, kicauan mereka adalah sebuah nyanyian yang merdu. Dan bulu mereka bekilau cantik terkena sinar matahari. Tapi pada waktu itu burung tidak dapat melayang di udara…
Suatu hari Tuhan menciptakan sesuatu, dan memanggil bangsa burung untuk berkumpul.
“Ambillah beban ini dan tanggunglah…” Tuhan berfirman. Tanpa ragu burung-burung itu melangkah maju dan mengambil beban mereka masing-masing. Satu-demi satu mereka meletakkan beban itu di pundak mereka dan kembali ke tempat mereka.
Untuk beberapa lama beban itu terasa sulit untuk ditanggung, terasa berat dan membuat mereka sulit untuk bergerak. Tapi burung-burung itu bertahan. Mereka menerima beban itu sebagai tanda kecintaan mereka kepada Tuhan, dan melipatnya dekat di hati mereka...
Tak lama beban itu tidak lagi terasa berat, dan dengan cepat menyatu dengan tubuh mereka. Bahkan makin hari langkah mereka terasa makin ringan, sampai suatu hari beban itu menyebabkan mereka bisa melayang di udara…
Hari ini, beban yang Tuhan berikan buat bangsa burung, disebut manusia sebagai ‘sayap’…
----------
Seberat apa beban yang sedang kita tanggung saai ini? Mungkin kita merasa beban itu terlalu berat dan kita tidak kuat lagi menanggungnya. Beberapa dari kita berusaha sekuat tenaga untuk menyingkirkannya.
Tapi tahukah kita, beberapa beban tidak dirancang untuk melemahkan dan menjatuhkan kita. Beberapa beban dirancang Tuhan untuk membuat kita terbang tinggi bersama-Nya. Beberapa beban dirancang Tuhan untuk berfungsi sebagai sayap! “tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.” (Yesaya 40:31)
“Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.” (Matius 11:29-30).
(Thanks to Group Rumah Doa)
Dahulu kala, burung ternyata tidak bisa terbang…
Mereka memiliki suara yang indah, kicauan mereka adalah sebuah nyanyian yang merdu. Dan bulu mereka bekilau cantik terkena sinar matahari. Tapi pada waktu itu burung tidak dapat melayang di udara…
Suatu hari Tuhan menciptakan sesuatu, dan memanggil bangsa burung untuk berkumpul.
“Ambillah beban ini dan tanggunglah…” Tuhan berfirman. Tanpa ragu burung-burung itu melangkah maju dan mengambil beban mereka masing-masing. Satu-demi satu mereka meletakkan beban itu di pundak mereka dan kembali ke tempat mereka.
Untuk beberapa lama beban itu terasa sulit untuk ditanggung, terasa berat dan membuat mereka sulit untuk bergerak. Tapi burung-burung itu bertahan. Mereka menerima beban itu sebagai tanda kecintaan mereka kepada Tuhan, dan melipatnya dekat di hati mereka...
Tak lama beban itu tidak lagi terasa berat, dan dengan cepat menyatu dengan tubuh mereka. Bahkan makin hari langkah mereka terasa makin ringan, sampai suatu hari beban itu menyebabkan mereka bisa melayang di udara…
Hari ini, beban yang Tuhan berikan buat bangsa burung, disebut manusia sebagai ‘sayap’…
----------
Seberat apa beban yang sedang kita tanggung saai ini? Mungkin kita merasa beban itu terlalu berat dan kita tidak kuat lagi menanggungnya. Beberapa dari kita berusaha sekuat tenaga untuk menyingkirkannya.
Tapi tahukah kita, beberapa beban tidak dirancang untuk melemahkan dan menjatuhkan kita. Beberapa beban dirancang Tuhan untuk membuat kita terbang tinggi bersama-Nya. Beberapa beban dirancang Tuhan untuk berfungsi sebagai sayap! “tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.” (Yesaya 40:31)
“Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.” (Matius 11:29-30).
(Thanks to Group Rumah Doa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar